Perusahaan Tempo.CO, Yogyakarta – Serikat Pekerja Kereta Api, Seni Perlawanan Rakyat (Jejak) dirilis pada bulan Desember 1998 dalam pertunjukan di Kampus STIE YKPN. Namanya Spoer-KPP, karena masih bagian Komunitas Pengamen Sedang berlangsung.
Ada sekitar 40 lagu dalam koleksi mereka yang diproduksi oleh banyak orang berbeda. Banyak lagu yang menjadi nyanyian, bahkan nyanyian pun ‘diamanatkan’ para pengunjuk rasa saat itu. Sebut saja “Pawai Pemuda”. Lagu yang terkenal seperti lagu “Darah Juang” diciptakan oleh mahasiswa Filsafat UGM saat itu, John Tobing.
Spoer menjadikan musik Mars Pemuda semakin populer dengan judul Blood Fight
Bedanya, “Darah Juang” merupakan lagu yang biasa dibaca sebelum pertunjukan dan setelah membaca pernyataan. “Youth March” adalah marching band yang musik dan liriknya menyenangkan dan penuh gairah. Lagu ini sering dinyanyikan di sela-sela pertunjukan dan saat menghadapi pihak berwenang.
“Aji yang menciptakan lagu ini. “Beliau adalah orang yang paling aktif menciptakan musik Spoer,” kata pentolan sekaligus sesepuh Spoer, Dodok Jogja. Untuk waktu yang lamaSelasa, 26 September 2023.
Saya bekerja keras, saya bisa menyanyikan tiga lagu sehari. Inspirasi diperoleh dari membaca buku, percakapan, dan cerita yang tersedia saat ini. Sebenarnya nama asli lagu tersebut adalah “March Demonstrators”, karena memandang mahasiswa sama dengan demonstran. Kemudian diubah menjadi “Mars of Fighters” dan diubah lagi menjadi “Mars of Youth” hingga sekarang.
Sesepuh dan penyanyi Spoer, Dodok Jogja. Tempo/Pito Agustin Rudiana.
Bangunlah, anak muda
Mari kita tutup postingannya
Jadilah pahlawan sejati
Bersiaplah untuk menggulingkan tirani apa pun…
Itulah cuplikan “Youth March” yang dinyanyikan penuh semangat di penghujung demonstrasi “#25THAHUNREFORMASI: Hari Tani di Spoer Abad 1/4” di kampus Sekolah Pendidikan Terpadu UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Minggu, 24 September 2023 tadi malam. Banyak penonton yang ikut bernyanyi. “Ternyata anak-anak zaman sekarang hafal lagu itu,” kata Dodok terharu.
Musik Dasamuka diciptakan setelah berakhirnya rezim Orde Baru
Periklanan
Nama lagu lainnya adalah “Dasamuka”. Dinamakan berdasarkan tokoh pewayangan yang berwatak antagonis. Aji menulis lagu ini setelah jatuhnya rezim Orde Baru. Nama “Dasamuka” diambil dari judul buku yang baru saja selesai dibacanya saat itu, “Dasamuka”.
Baru berusia 32 tahun
Pulau ini diperintah oleh Dasamuka
Ini adalah cerita tentang sejarah negara
Jatuhnya seorang penguasa dari singgasananya…aah…aah…
Bagi Spoer, lagu ini bukan sekedar pengingat kegagalan rezim Soeharto. Namun juga mengkritik pilihan mereka yang saat itu melakukan kekerasan untuk bergabung dengan pemerintahan yang berkuasa saat ini.
“Setelah kamu naik takhta, teman-temanmu turun ke istana. Anda ditertawakan! Dikader (diatur), lalu dibiarkan sebagai penggaris. Dasamuka!” teriak Dodok di atas panggung sebelum lagu dinyanyikan.
Pilihan Redaksi: Spoer, Kisah 25 Tahun Band Jalanan yang Lahir di Era Orde Baru
Quoted From Many Source