RedaksiHarian – Kualitas udara di DKI Jakarta masuk kategori tidak sehat selama sepekan terakhir. Berdasarkan data situs Indeks Kualitas Udara (IQAir) pada Selasa, 15 Agustus 2023, Jakarta menempati ranking ke-6 kota dengan polusi udara tertinggi dengan indeks kualitas udara (AQI) menunjukkan angka 153.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memberlakukan aturan bekerja dari rumah atau Work From Home ( WFH ). Kebijakan ini diambil menyusul arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait buruknya kualitas udara Jakarta .
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi mengatakan kebijakan WFH ini baru akan diterapkan pada September. Adapun sifatnya wajib bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Daerah DKI.
ADVERTISEMENT
“Ini sebentar lagi sedang dihitung berapa persentase setiap OPD (organisasi perangkat daerah). Mudah-mudahan September ini, saya bisa langsung jalan,” kata Heru dalam konferensi pers pada Senin, 14 Agustus 2023.
Meski demikian, pegawai yang melayani masyarakat secara langsung memang harus bekerja dari kantor. Sementara yang tidak ada kaitannya langsung dengan masyarakat dapat bekerja dari rumah.
Sementara itu, kata Heru bagi sektor swasta sifatnya imbauan. Heru Budi berharap pihak swasta agar menerapkan kebijakan tersebut.
Heru mengaku telah berkomunikasi dengan pihak pengusaha terkait kebijakan ini. Menurutnya beberapa perusahaan sudah memberlakukan aturan tersebut.
Ia mempersilakan perusahaan swasta menerapkan sistem kerja WFO- WFH dengan komposisi 50 persen-50 persen.
“Artinya Work From Home itu, 50:50 persen (jumlah karyawan) atau 60:40 persen untuk mengurangi kegiatan hari-hari di DKI Jakarta ,” katanya.
Pemprov DKI juga mengusulkan penggunaan Pertamax Turbo bagi kendaraan 2.400 CC. Menurutnya, jenis bahan bakar ini lebih bersih dibandingkan lainnya.
Ia menambahkan, Pemprov DKI juga berencana menambah ruang terbuka hijau untuk membantu mengurangi polusi udara di Jakarta . “Oktober sampai sekarang sudah bertambah 800 lokasi. Diketatkan uji emisi di titik-titik tertentu,” ujarnya.
Dalam rapat terbatas dengan agenda peningkatan kualitas udara kawasan Jabodetabek, Presiden Jokowi menyebut kualitas udara di wilayah Jabodetabek dalam sepekan terakhir masuk kategori sangat buruk.
“Rapat membahas kualitas udara di Jabodetabek yang selama sepekan terakhir kualitasnya sangat buruk,” kata Jokowi.
“Memang ada beberapa faktor penyebabnya antara lain kemarau panjang selama tiga bulan terakhir yang menyebabkan polutan tinggi serta pembuangan emisi dari transportasi serta aktivitas industri di Jabodetabek terutama yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur,” katanya.***
Post Views: 1
Quoted From Many Source