RedaksiHarian – Menteri Kesehatan ( Menkes ) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan Covid-19 varian Eris , EG.5.1, sudah masuk ke Indonesia. Varian baru yang menyebar di Inggris ini ditemukan di Indonesia sejak dua bulan lalu, atau pada bulan Juni 2023.
Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tak panik meski Covid-19 varian Eris sudah ditemukan di Indonesia. Pasalnya, pihak berwajib telah memantau penyebaran varian baru tersebut.
Kepada awak media, Budi Gunadi Sadikit menjelaskan jika petugas kesehatan telah melakukan pengawasan ketat. Sehingga Covid-19 varian Eris tersebut tidak menimbulkan dampak dominan meski sudah masuk ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Laporan itu pertama kali dilaporkan di Indonesia sekitar bulan Juni atau Juli lalu. Saya sendiri sudah terima pesan bahwa pengawasannya di Indonesia bagus,” kata Menkes pada 10 Agustus 2023.
Menkes mengungkapkan bahwa varian baru ini masuk dalam level paling rendah di bandingkan varian lainnya. Oleh karena itu, Budi meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik meski mengetahui varian baru telah masuk ke Tanah Air.
“Varian ini masih dimasukkan ke level yang paling bawah untuk varian, bukan varian tinggi seperti Delta, tapi ini jiga diamati belum dikhawatirkan. Jadi untuk masyarakat tidak usah panik,” kata Budi menambahkan.
Meski meminta masyarakat Indonesia tak perlu panik saat menghadapi varian jenis baru ini, Menkes meminta masyarakat untuk waspada. Jika seseorang merasa sakit, maka dianjurkan mengenakan masker kesehatan agar tak menular kepada orang lain.
Selain itu, Menkes meminta masyarakat segera melakukan vaksinasi booster untuk memperkuat sistem imun. Dia pun menyebut saat ini vaksinasi di Indonesia masih gratis hingga akhir tahun.
“Bagi yang belum divaksin harus divaksin karena jumlah dosis vaksin banyak dan gratis hingga akhir tahun ini. Masyarakat harus cepat-cepat ‘booster’ dan rajin cuci tangan,” kata Budi menambahkan.
Covid-19 varian Eris termasuk jenis Covid-19 kategori ringan. Gejala yang timbul pun sama seperti gejala varian lainnya. Adapun gejalanya antara lain
Bagi lansia gejalanya disebut bisa lebih parah jika dibandingkan dengan orang yang lebih muda. Varian ini akan tetap berbahaya bagi kaum rentan, dan yang telah memiliki penyakit bawaan atau komorbid. Efek bagi lansia dan pasien komorbid antara lain sebagai berikut:
***
Post Views: 7
Quoted From Many Source
