Ayam goreng favorit masyarakat dari Daegu

Uncategorized47 Dilihat

Perusahaan Tempo.CO, Jakarta – Di tengah kegemaran masyarakat Korea Selatan terhadap ayam goreng, Daegu rumah bagi banyak waralaba ayam goreng dan kota tuan rumah Festival Chimac Daegu tahunan. Faktanya, catatan pertama kali makan ayam goreng di Korea ditemukan pada Dinasti Joseon.

Pecinta drama Korea terkenal melihat ayam goreng sebagai hidangan yang sering muncul saat makan. Menurut Dewan Broiler Korea, masyarakat Korea mengonsumsi 14 kilogram daging ayam per tahun, dengan sekitar 20 ekor ayam.

Daegu tumbuh sebagai daerah yang berkembang pesat dengan lahan yang luas sehingga cocok untuk menampung peternakan unggas pada tahun 1960an. Sekitar 70 hingga 80 persen unggas dari Daegu didistribusikan ke seluruh negeri pada saat itu. Pada saat yang sama, tingginya produksi minyak goreng pada tahun 1970-an menjadi terobosan kebangkitan ayam goreng sebagai makanan masyarakat Korea.

Penulis makanan Hwang Young Cheol mengatakan bahwa nama lama Daegu adalah Dalgubeol dan generasi tua menyebutnya Dalgu. Uniknya, kata tersebut berasal dari bahasa lokal kuno yang secara harafiah berarti ayam, ujarnya Waktu Korea.

Ada juga festival terkenal di Daegu yang disebut Festival Chimac. Nama tersebut telah dihapus dari kasus ini chimaek, itu adalah ayam atau ayam dan lagi atau bir. Melepaskan koreatimes.co.krTahun ini, ada lebih dari satu juta pengunjung yang berbondong-bondong mengikuti acara tersebut. Hampir 100 produsen ayam goreng telah membuka kios di luar mereka menemani pengunjung sambil mendengarkan musik.

ayam goreng favorit

Ayam goreng sudah menjadi mainstream Korea sejak 1392-1910. Saat itu, hidangan ini menjadi hidangan umum yang hanya disajikan di meja kerajaan. Seiring berjalannya waktu, orang-orang mulai memadukan ayam goreng dengan bir, sehingga acara tersebut menjadi cara yang menyenangkan bagi masyarakat.

Baca Juga  Indonesia bakal gelar “Harbolnas” ASEAN di AEM Semarang

Periklanan

Nampaknya kegilaan terhadap ayam goreng sudah tidak ada habisnya di kalangan masyarakat Korea. Young Cheol mengatakan, keterampilan pelayanan yang andal membuat masyarakat selalu menikmati hidangan gorengan ini.

“Orang Korea mempunyai kebiasaan kuno memakan ‘buchimgae’ (panekuk Korea) dan tahu cara memasaknya dengan minyak yang tepat untuk menciptakan tekstur yang menarik,” katanya.

Belum lagi popularitas filmnya Cintaku berasal dari Bintang pada tahun 2014 yang menampilkan sajian ayam goreng. Ketertarikan terhadap ayam goreng di Korea menyebar ke banyak negara Asia lainnya.

waralaba ayam goreng

Daegu membuka restoran ayam goreng di Chicken Mexican sebagai franchise ayam goreng pertama di Korea. Tak lama kemudian, muncullah nama restoran Kyochon dari Daegu yang kini memiliki 67 restoran di 15 negara, termasuk Amerika Serikat, China, Thailand, dan Indonesia.

Hingga saat ini, masih banyak masakan ayam goreng yang ditawarkan dalam berbagai macam gaya sesuai selera Korea modern.

GABRIELLA KEZIAFANYA BINOWO | WAKTU KOREA



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *